Kapel Arnoldus: Jejak Iman yang Menyertai Pelayanan
Sejarah & Awal Mula
Di tengah dinamika pelayanan kesehatan Surabaya awal abad ke-20, Kapel Arnoldus didirikan di lingkungan biara dan rumah sakit sebagai penanda bahwa karya penyembuhan selalu disertai doa dan pengharapan. Sejak 1930-an, kapel ini menjadi tempat berlabuhnya keluh kesah, syukur, dan kerinduan akan damai bagi pasien, keluarga, maupun tenaga kesehatan.
Seiring berjalannya waktu, peran kapel tidak memudar. Ia terus menjadi “jantung rohani” pelayanan, menguatkan mereka yang berjuang, menenangkan mereka yang cemas, dan menyatukan mereka yang mengantar orang-orang terkasih dalam masa pemulihan.
Makna & Kehadiran
Kapel Arnoldus bukan sekadar bangunan, melainkan ruang hening yang menumbuhkan harapan. Di sini, banyak keputusan sulit dihadapi dengan kejernihan hati; banyak air mata ditumpahkan, tetapi juga banyak kekuatan baru dilahirkan. Kapel mengundang siapa pun untuk berhenti sejenak, meresapi kehadiran Allah sesuai imannya, dan kembali melangkah dengan damai.
- Ruang doa pribadi maupun bersama.
- Tempat menenun makna saat menunggu proses perawatan.
- Sumber penguatan batin bagi tenaga kesehatan.
Arsitektur & Simbol
Nuansa klasik kapel dipertahankan agar jejak sejarah tetap terasa. Elemen cahaya, tata altar, dan simbol-simbol iman disusun sederhana agar fokus tertuju pada doa. Keheningan menjadi “arsitektur tak terlihat” yang memeluk siapa saja yang datang dan duduk berserah.
Tata Cara Berkunjung
- Masuk dengan tenang; atur ponsel ke mode senyap.
- Ambil waktu hening; duduklah dan berdoalah sesuai iman Anda.
- Ikuti arahan petugas saat perayaan liturgi atau kegiatan rohani.
- Gunakan kursi sesuai kebutuhan; prioritaskan lansia & disabilitas.
Etika & Tata Tertib
- Jaga kebersihan & ketertiban area kapel.
- Hargai privasi mereka yang sedang berdoa.
- Jangan mengambil gambar saat perayaan tanpa izin petugas.
Doa & Keheningan
Keheningan adalah bahasa yang memulihkan. Di Kapel Arnoldus, hening menjadi undangan untuk menyadari kembali nilai diri, merangkul proses penyembuhan, dan menyerahkan yang tak kuasa kita ubah kepada Dia yang Mahakasih.