Training dan Simulasi Tanggap Darurat bersama peserta dari rumah sakit dan perusahaan digelar hari ini (28/2). Pelatihan ini dilakukan oleh Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (P2K3) RKZ Surabaya.
Diikuti lebih dari 20 peserta, materi disampaikan oleh narasumber yang kompeten. Beberapa materi yang dibagikan yaitu Konsep Kebakaran, Konsep Fire Emergency Response, dan Manajemen Evakuasi Pasien. “Banyak unsur yang bisa menyebabkan kebakaran, diantaranya, liatrik, listrik statis, rokok, bunga api, dan masih banyak lagi”, jelas Anastasia Nimas, M.KKK, narasumber.
Rumah sakit sebagai lokasi yang juga berisiko tinggi terjadi kebakaran, perlu dilengkapi dengan peralatan pemadam dan juga kemampuan karyawan untuk memadamkan ap. Salah satu perlengkapan pemadam yang perlu disediakan adalah APAR atau Alat Pemadam Api Ringan. Dalam akreditasi, RS membutuhkan persiapan khusus dalam penanggulangan bencana kebakaran. “Di RKZ sendiri, untuk persiapan akreditasi melakukan pelatihan penggunaan APAR untuk seluruh karyawan”, kata dr Wahyu Lulus Aryanto, MARS, ketua P2K3.
Melengkapi teori konsep kebakaran dan respon darurat, materi manajemen evakuasi pasien disampaikan Andie Novian, Amd.Kep. dan indra Prima Setya Amd.Kep. yang berpengalaman lebih dari 10 tahun di instalasi Gawat Darurat RKZ. Prinsip dan teknik evakuasi perlu disampaikan agar ketika terjadi kebakaran. “Dengan evakuasi yang benar, akan mengurangi risiko keparahan korban”, jelas Andie.
Cukup disayangkan, sesi praktek pemadaman api dengan APAR tidak bisa dilakukan oleh seluruh peserta karena terkendala hujan deras di lokasi. “Ada sekitar 8 peserta yang praktek menggunakan APAR dan dengan pengarahan yang diberikan sebelumnya, semua bisa berhasil memadamkan api”, tutur Nimas.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, setiap peserta bisa memiliki pengetahuan baru dan bisa ditindaklanjuti di rumah sakit atau perusahaan masing-masing. Setiap peserta mendapatkan sertifikat usai pelatihan sekitar pukul 14.00 WIB.