Para Pembaca yang berbahagia,
Pertama kali saya mendengar istilah disrupsi sekitar tahun 2017, bersamaan dengan boomingnya buku ‘DISRUPTION” karya Rhenald Kasali, Ph.D, yang dalam delapan bulan sudah terbit edisinya yang ke lima, saking larisnya. Menguraikan tentang teori disrupsi dari Christensen yang diluncurkan di tahun 1997, buku itu merupakan dorongan untuk maju dan berinovasi jika kita mau selamat memasuki “awan disrupsi” yang saat itu sudah mulai nampak di langit kehidupan kita. Tahun 2020, secara mengejutkan, Covid mengadakan gebrakan, dunia di-akselerasi vertikal memasuki awan disrupsi tanpa sempat tawar menawar.
Rumah Sakit Katolik St. Vincentius a Paulo, yang dikenal dengan nama RKZ, yang secara eksplisit menyatakan dalam rumusan misinya bahwa akan mengikuti perkembangan teknologi informasi dan medis canggih, toh gagap juga menghadapi situasi ini. Pertumbuhan ekonomi yang negatif juga dirasakan oleh RKZ, namun tidak ada istilah jalan di tempat, pilihan yang ada hanyalah maju terus atau mengkerut dan mati. RKZ dengan usianya yang hampir 100 tahun, menjadi incumbent atau petahana, dalam kompetisi di bidang layanan kesehatan yang kini sudah menjadi industri, bukan sekedar pelayanan sosial.
Sebagai petahana, RKZ ditantang untuk berinovasi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai yang sudah dihidupi dan terbukti mempunyai daya pendorong ke arah tercapainya visinya “Menjadi Rumah Sakit Pilihan, yang berkomitmen pada kehidupan yang bermartabat, dengan dijiwai semangat kasih.” Tentu saja ini bukan hal gampang, karena dalam prakteknya nilai-nilai tersebut seringkali harus berhadapan dengan norma-norma baru masa new normal. Maka diperlukan suatu lompatan bukan saja dengan sustainable innovation namun berani mencuri start ke arah suatu disruptive innovation, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai yang telah dimiliki. Nilai- nilai warisan ditempatkan di atas platform baru.
Setelah tahun lalu absen, Puji Tuhan bahwa di tahun 2021 ini majalah Erkazed bisa terbit kembali. Majalah Erkazed edisi ke 6 ini menyajikan artikel-artikel tentang situasi dan pengetahuan terkait Covid-19 serta beberapa inovasi yang dilakukan oleh RKZ dalam mengantisipasi proses akselerasi disrupsi yang dimotori oleh situasi Pandemi Covid-19 ini.
Melalui majalah ini, diperkenalkan empat layanan inovatif RKZ yaitu Telemedicine, Antar Obat, Home Care dan Reservasi Klinik. Mendekatkan diri pada platform yang dikenal baik oleh mayoritas pengguna jasa, maka layanan-layanan tersebut hadir melalui aplikasi Whatsapp.
Tanggung-jawab RKZ terhadap kualitas kesehatan masyarakat juga diwujudkan dalam partisipasi all out membantu Pemerintah menghadapi Covid-19, dengan menjalankan tugas sebagai Rumah Sakit Rujukan Covid-19 tingkat Jawa Timur maupun dalam bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam melayani vaksinasi gratis. Saya yakin artikel-artikel dalam majalah Erkazed kali ini, sungguh dapat memperkaya para pembacanya, terutama dalam memasuki era new normal ini.
Maka, perkenankanlah saya menyampaikan apresiasi dan terima-kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat baik dalam penulisan naskah, pembuatan ilustrasi dan sebagainya hingga majalah ini dapat hadir kembali. Semoga segala jerih payah anda semua menjadi berkat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca majalah ini pada khususnya.
Salam sehat.
Sr. Ir. Augusta Surijah, SSpS.,MM
Direktur Umum & Adm/Keu.
Download versi Lengkap DISINI
Artikel :