Selamat Datang di RKZ Surabaya

• Memanfaatkan situasi di mana klinik-klinik swasta ditutup, sebuah gedung bekas klinik dijadikan rumah sakit, itulah cikal bakal RKZ Surabaya. Pada tanggal 3 Mei 1925, tiba enam suster SSpS yang pada hari itu juga langsung menjalankan tugasnya, mewujudkan budaya kerja RKZ yang cepat tanggap dalam melayani, alias anti lemot.
• Dengan semangat anti lemot, RKZ Surabaya bergerak cepat dan terus berkembang dalam misi pelayanannya, hingga gedung pun tak lagi memadai.

• Mimpi akan sebuah rumah sakit besar dan modern menantang keberanian untuk bertindak.
• Kebutuhan akan gedung dan perlengkapan yang lebih memadai terus mendesak, tetapi situasi eksternal tidak mendukung. Kehancuran ekonomi dunia berdampak pada Hindia Belanda yang anggarannya banyak didukung hasil ekspor hasil bumi.
• Perlu keberanian untuk maju, menggapai mimpi demi pelayanan kepada sesama. Di saat-saat genting, keputusan harus diambil. Para suster SSpS memilih untuk maju, menerima tantangan, dan mengambil cara tak lazim.
• Terbitnya obligasi dan lahirnya Yayasan Arnoldus merupakan bentuk keberanian dan inovasi luar biasa. Gedung RKZ di Jl. Diponegoro sekarang menjadi saksi kekuatan dalam pengambilan keputusan, yang membuahkan karya besar, yakni RKZ Surabaya, yang hidup dan berkembang hingga hari ini, di usianya yang ke- 100.

• Perang selalu membawa penderitaan, kekacauan, dan kegelapan.
• Pendudukan tentara Jepang, penginterniran para suster Belanda, dan terusirnya para suster dari RKZ menjadi masa-masa kegelapan oleh penderitaan. Beberapa bangunan baru saja berdiri, namun RKZ harus ditinggalkan. Para suster “mengembara” membawa mimpi besar mereka, melayani di Klinik Santa Melania. Saat itulah SSpS melahirkan misi besar lain, yakni di bidang pendidikan.
• Proklamasi kemerdekaan RI telah berkumandang, Jepang telah terusir, tetapi RKZ justru menjadi rumah sakit umum untuk para korban perang dan kecelakaan. Langit memang masih gelap berkabut. Dalam iman dan harap, para suster setia berdoa dan berusaha. Awal tahun 1949 nampak secercah cahaya ketika Jawatan Kesehatan memutuskan bahwa RKZ boleh kembali ke Yayasan Arnoldus. Namun, langit cerah tidak datang tiba-tiba.
• Masih dibutuhkan ketekunan besar selama beberapa bulan hingga akhirnya RKZ sepenuhnya kembali menjadi rumah sakit swasta yang dikelola oleh para suster SSpS melalui Yayasan Arnoldus.

• Pesta Perak RKZ di tahun 1950 menjadi sangat istimewa, karena para suster baru menerima kembali rumah sakit itu pada tahun sebelumnya, setelah melewati tahun-tahun berat penuh perjuangan.
• Tahun kebangkitan di 1950 ini diisi dengan pembangunan dan pengembangan fasilitas rumah sakit dalam sukacita dan penuh semangat. Langit biru cerah membawa harapan baru, energi baru, dan nuansa pelayanan baru.

• Dengan optimisme yang tinggi, rumah sakit memulai pembangunan infrastruktur yang signifikan, membangun fondasi untuk masa depan yang lebih cerah dalam pelayanan kesehatan. Periode ini ditandai dengan perencanaan dan pengerjaan perbaikan fasilitas fisik, khususnya pembangunan gedung- gedung baru dan bertingkat.
• RKZ semakin kokoh dalam memposisikan diri sebagai rumah sakit swasta unggulan dalam layanan bedah dan radiologi.

• Memasuki milenium baru, rumah sakit melangkah ke era teknologi dan digital dengan modernisasi sistem dan infrastruktur, memperkuat efisiensi dan efektivitas operasional. Penerapan komputerisasi dan aplikasi modern dilakukan untuk efisiensi administrasi keuangan.
• Dengan selesainya pembangunan Gedung Maria pada tahun 2002, RKZ yang unggul dalam layanan anak mewujudkan mimpi untuk memiliki NICU. Di lantai yang sama, terdapat ruang perawatan pediatri dengan desain khusus dan dilengkapi playground. Di sinilah pertama kali RKZ memperkenalkan ruang perawatan dengan desain interior yang khusus dan modern pada zamannya.

• Perubahan zaman dan dunia perumahsakitan menantang RKZ untuk lebih rapi dalam melangkah. Menyadari potensi yang besar, langkah pengembangan perlu diatur dan diarahkan. Maka, periode ini ditandai dengan selesainya rencana induk atau Master Plan KEDUA sebagai roadmap menuju RKZ impian.
• Dengan visi yang jelas, rumah sakit meluncurkan rencana induk yang disusun secara profesional, memetakan jalan menuju masa depan yang lebih cerah dan inovatif serta mampu merangkul perkembangan zaman.

• Tahun 2019 menjadi klimaks perwujudan RKZ Impian sebagaimana tercantum dalam Master Plan. Hal ini ditandai dengan berdirinya dan beroperasinya Gedung Santo Yosef, yang menyediakan layanan klinik, farmasi, rekam medis, dan maternitas secara tersentralisasi. Gedung ini juga dilengkapi dengan fasilitas digital modern.
• Tahun ini menjadi tonggak penting dalam membentuk layanan terintegrasi berbasis teknologi dan fasilitas modern. Langkah ini tidak hanya menciptakan sinergi yang lebih kuat tetapi juga menjadi persiapan strategis menyongsong peringatan 100 tahun RKZ. Dengan konsolidasi potensi melalui sinergi dan teknologi, RKZ memantapkan diri untuk menghadapi tantangan masa depan.

• Peringatan satu abad dengan refleksi perjalanan panjang dan transformasi rumah sakit menuju era baru. Tantangan di depan mata sangat konkret. Merayakan 100 tahun pelayanan, rumah sakit merefleksikan bagaimana RKZ sebagai Missio Dei telah dengan selamat melewati perjalanan panjang dan transformasi penuh liku. Dengan semangat iman dan harap yang sama, keluarga besar RKZ harus berani bergerak melompat maju, menyongsong abad berikutnya dengan energi baru, menjadi RKZ baru yang digital dan inovatif.

New Century – New RKZ Surabaya.