Pernahkah anda pernah merasakan nyeri pada telapak tangan anda? atau rasa kesemutan yang berlebihan pada bagian telapak tangan? bisa jadi anda terkena Carpal Tunnel Syndrome. berikut penjelasan apa itu Carpal Tunnel Syndrome.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan keluhan akan Terjepitnya saraf median. Kesemutan pada telapak tangan dan jari bisa terjadi pada siapa saja. Hal tersebut tentu biasa terjadi jika tangan kita tertekan dalam waktu cukup lama Atau ketika salah tidur. Tetapi tentu tidak biasa apabila nyeri dan kesemutan yang dirasakan hanya pada ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Jika Anda pernah merasakan hal tersebut, mungkin saraf median Anda bermasalah.
Spesialis Ortopedi RS Katolik St Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya, dr Mouli Edward mengatakan, saraf median membemberikan sensasi atau sentuhan yang terutama pada ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. “Jika ada keluhan pada ibu jari, telunjuk, dan jari tengah mengalami keluhan seperti nyeri atau kesemutan, berarti saraf median terjepit”, jelas dr Mouli. Pada kondisi tertentu rasa nyeri juga terasa hingga lengan.
Saraf median terletak pada lorong karpal (carpal tunnel) di jalur pergelangan tangan. Pada lorong karpal ini terdapat pula sembilan otot penggerak jari-jari tangan. Carpal Tunnel Syndrome terjadi apabila saraf median terjepit akibat pembengkakan saraf, otot, atau keduanya. Selain kesemutan pada 3 jari tersebut, gejala yang muncul biasanya nyeri, melemahnya motorik kunci, dan mati rasa. “Gejala-gejala yang timbul muncul pada waktu-waktu tertentu saja. Ya ketika saraf median terjepit”, papar dr Mouli. Bedanya dengan kesemutan secara umum, dr Mouli mengatakan, kesemutan biasa di telapak tangan akan terasa menyeluruh. Sedangkan Carpal Tunnel Syndrome, kesemutan terjadi pada 3 jari saja. Gejala ini bisa terjadi pada kedua tangan. Penyempitan pada saraf median disebabkan oleh beberapa faktor. Diantarannya karena iflamasi, degenerasi, aktivitas, atau jika ada tumor pada pergelangan tangan. CTS juga dipengaruhi dari faktor kehamilan atau terjadi pada ibu hamil. “CTS pada ibu hamil dipengaruhi oleh hormon, sehingga terjadi beberapa pembengkakan pada otot. Hal itu menyebabkan terhimpitnya saraf median pada pergelangan tangan”, jelas dr Mouli.
Secara umum Carpal Tunnel Syndrome berisiko pada siapa saja. Bisa dari segala usia dan gender. “Siapa saja bisa berisiko. Terlebih pada orang yang aktivitasnya menggunakan pergelangan tangan”, Khusus di Indonesia, dimana yang sering melakukan aktivitas pekerjaan rumah adalah ibu atau perempuan seperti memeras baju, menyapu, keluhan yang banyak adalah dari perempuan. “Tetapi bukan berarti gender berpengaruh”, tegasnya. Keluhan yang secara periodik hilang, seringkali dijadikan hal remeh pada sebagian orang. Jika dibiarkan, CTS kelamaan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Misal pada saat mengancingkan baju atau menulis. Jika Anda mengalami gejala yang sama, baik jika dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menemukan diagnosa yang tepat. “Beberapa tes yang bisa dilakukan misalnya tes fisik. Pasien diminta untuk menekuk pergelanggan tangan ke dalam. Jika terasa kesemutan dan mati rasa bisa disebabkan karena CTS”. Diagnosa lain bisa dilakukan dengan elektromiografi, atau foto x-ray.
Untuk gejala CTS ringan seperti kesemutan ringan, tidak perlu dilakukan pengobatan khusus. “Gejala dan keluhan CTS ringan bisa diterapi dengan gerakan fisioterapi. Sedangkan yang disebabkan karena iritasi yang menyebabkan inflamasi, perlu mengkonsumsi obat tertentu”, jelas dr Mouli. Untuk gejala yang sudah masuk level berat, harus dilakukan operasi guna menyelamatkan saraf. Dijelaskan pula oleh dokter berkacamata ini, bahwa jika kondisi saraf sudah parah dan rusak, meski dioperasi saraf median tidak akan kembali pada kondisi semula.
Membutuhkan Informasi seputar Carpal Tunnel Syndrome, konsultasikan dengan Spesialis Ortopedi RKZ Surabaya.
Poliklinik Ciliwung 42
031-2952 450
(Phi/drA)