MENCEGAH KANKER SERVIKS

AYO SEHAT : PIJAT BAYI
February 2, 2019
TOTAL KNEE REPLACEMENT UNTUK OSTEOATRITIS
February 18, 2019

Kanker Serviks (Leher Rahim) menyerang wanita pada usia reproduksi yaitu pada rentang waktu saat pertama kali menstruasi sampai akhirnya manepouse. Kanker Leher Rahim Merupakan pertumbuhan sel serviks yang abnormal dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Keparahan kanker ini dinyatakan dalam stadium I – IV dan meingkat secara perlahan. Kanker Leher Rahim menyerang wanita pada usia reproduksi yaitu pada rentang waktu saat pertama kali menstruasi sampai akhirnya manepouse. Kanker Serviks (leher rahim) Merupakan pertumbuhan sel serviks yang abnormal dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya . Keparahan kanker serviks dinyatakan dalam stadium I – IV dan meingkat secara perlahan.

Apa Penyebab Kanker Serviks?

Penyebab utama adalah infeksi Human Papilomavirus (HPV) yang menular melalui hubungan seksual. Infeksi HPV biasa terjadi dan dapat diatasi dengan sendirinya oleh tubuh. Akan tetapi,  terdapat jenis HPV risiko tinggi yang dapat menetap dan menyebabkan kanker.

Jenis HPV risiko tinggi, antara lain:

  • Tipe 16 dan 18 – Penyebab 70% kanker serviks, 90% kanker anus, dan signifikan menyebabkan kanker mulut, tenggorokan, vulva, vagina dan penis
  • Tipe 31, 33, 45, 52, 58 – Penyebab 20% kanker serviks
  • Tipe 6 dan 11 – Penyebab 90% kutil kelamin

Apa Saja Faktor Risiko Kanker Serviks?

  • Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
  • Kehamilan pertama di usia <17 tahun
  • Sistem imun lemah (karena HIV atau melakukan transplantasi organ)
  • Merokok
  • Terinfeksi bakteri Chlamydia
  • Hamil lebih dari tiga kali
  • Penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka panjang
  • Genetik

Apa Tanda dan Gejala Kanker Serviks?

Kanker serviks tahap awal tidak memunculkan tanda dan gejala. Ketika sel kanker mulai menyerang jaringan di sekitarnya akan muncul tanda dan gejala sebagai berikut:

  • Perdarahan vagina yang abnormal, meliputi: perdarahan vagina setelah melakukan hubungan seksual, perdarahan setelah menopause, perdarahan/ bercak darah antara periode menstruasi, dan periode menstruasi yang lebih lama/ lebih berat dari biasanya.
  • Keputihan yang abnormal, yaitu lendir kental, berwarna kuning/ kecoklatan, berbau busuk dan gatal.
  • Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan seksual Gejala kanker serviks stadium akhir dapat berupa keluarnya urin dan tinja melalui vagina.

Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Serviks?

  • Pap Smear
    Metode untuk mendeteksi sel abnormal pada serviks dengan mengambil beberapa sel dan lendir dari serviks dan sekitarnya, kemudian diperiksa dengan bantuan mikroskop.
  • Tes HPV
    Metode untuk mendeteksi keberadaan Human papillomavirus (HPV). Tes HPV dianjurkan untuk wanita usia >30 tahun.
  • Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
    Metode untuk mendeteksi sel serviks yang abnormal dengan cara mengoleskan asam asetat 3-5% pada serviks. Tes IVA dapat dilakukan di daerah dimana tenaga patologi belum tersedia.

Ketiga jenis pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan alat spekulum yang dimasukkan ke dalam vagina, sehingga disarankan untuk wanita yang telah melakukan hubungan seksual.

Cara Mencegah Kanker Serviks

Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksinasi, melakukan pap smear sesuai jadwal serta menghindari faktor risiko.
Vaksin HPV terdiri dari 3 jenis yaitu

  • Bivalent (Cervarix) : melawan HPV tipe 16 dan 18
  • Quadrivalent (Gardasil) : melawan HPV tipe 6,11,16, dan 18*
  • 9-valent vaccine (Gardasil 9) : melawan HPV tipe 6,11,16,18, 31, 33, 45, 52, dan 58**

Vaksin HPV dapar mulai diberikan pada usia 10 tahun. Jadwal pemberian vaksin adalah sebagai berikut :

  • Pada usia 9 sampai 14 tahun jumlah dosis yang diberikan sebanyak 2 dosis. sedangkan untuk jarak antar dosis  diberikan pada 6 s/d 12 bulan (minimal 5 bulan) ) 0-6 s/d 12.

Perlu diingat jika jarak antar dosis diberikan kurang dari 5 bulan, kama harus diberikan 1 dosis tambahan (dosis ke 3) dengan jarak minimal 3 bulan setelah dosiskedua dan minimal 5 bulan dari dosis pertama.

  • Pada usia lebih dari 15 tahun jumlah dosis yang diberikan sebanyak 3 dosis. Sedangkan untuk jarak antar dosis diberikan antara 1 s/d 2 bulan untuk vaksin pertama ke vaksin kedua (minimal 1 bulan). Sedangkan untuk vaksin yang kedua ke vaksin ketiga berjarak 4 bulan (minimal 3 bulan) 0-1 s/d 2-6
  • Individu dengan HIV positif sebaiknya menerima vaksin HPV 3 dosis (0 – 1 s/d 2 – 6) tanpa memandang usia.

Apa efek samping yang mungkin muncul setelah vaksinasi HPV?

  • pusing
  • mual
  • nyeri ringan, kemerahan, atau bengkak di lengan tempat suntikan diberikan
  • pingsan(dapat dicegah dengan duduk atau berbaring selama vaksinasi dan tetap dalam posisi tersebut selama 15 menit setelah vaksin diberikan)
Berapa lama durasi perlindungan vaksin HPV?

Penelitian menyatakan bahwa vaksin HPV memberikan perlindungan jangka panjang dan tidak ada bukti bahwa perlindungan vaksin HPV menurun seiring berjalannya waktu.

Siapa saja yang diperbolehkan menerima vaksin HPV?
Vaksin HPV dapat diberikan pada:
Seseorang dengan penyakit ringan seperti infeksi saluran nafas atas
ringan dan diare
Seseorang dengan penurunan sistem imun Wanita menyusui  
Vaksin HPV sebaiknya tidak diberikan pada:
Seseorang dengan riwayat alergi terhadap vaksin HPV
Seseorang dengan penyakit akut sedang hingga berat seperti pneumonia dan infeksi saluran kemih
Wanita hamil
YouTube player

Bagi wanita yang belum melakukan vaksin Kanker Serviks, bisa memanfaatkan layanan Pondok Sehat RKZ Surabaya. Lakukan konsultasi secara gratis dengan dokter Pondok Sehat. Informasi dan Reservasi Pondok Sehat 081 97 98 99 00

Comments are closed.