Saat ini, perawatan wajah sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi sebagian besar orang. Namun, seringkali ditemukan konsumen yang masih menggunakan produk perawatan wajah hanya karena mengikuti tren atau tertarik dengan harga murah dan hasil instan. Banyaknya produk kosmetik yang beredar, tentu akan menjadi masalah jika penggunaannya tidak disertai dengan pengetahuan yang cukup.
Jadi, selain memastikan produk yang digunakan aman (terdapat izin BPOM), Anda juga harus memastikan produk tersebut cocok dan sesuai dengan kebutuhan kulit. Selanjutnya, langkah-langkah perawatan wajah juga harus diperhatikan agar semua produk dapat bekerja maksimal untuk kulit Anda.
Sabun merupakan langkah awal dalam proses perawatan wajah. Terdapat 2 tipe sabun, yaitu sabun berbasis minyak dan berbasis air. Sabun berbasis minyak biasa digunakan sebagai deep cleansing yang dapat bekerja lebih dalam untuk membersihkan sisa make up, debu dan polusi yang menempel di wajah. Sabun ini sebaiknya digunakan pada tahap awal dan dilanjutkan dengan sabun yang berbasis air.
Kulit normal berada di pH 4,5-5,5 (sedikit asam), pH kulit yang terlalu asam menyebabkan kulit iritasi dan berminyak, sedangkan pH yang terlalu basa menyebabkan kulit kusam dan kering. Penggunaan sabun dengan pH basa menghasilkan sensasi tertarik setelah mencuci muka, menghasilkan kulit kering, serta menghilangkan minyak dan kelembapan alami kulit.
Pilihlah sabun berbasis air dengan pH rendah sekitar 3,5-6,0, karena dapat menjaga skin barrier, menyeimbangkan produksi minyak, mengurangi peradangan, mencegah pori-pori tersumbat, serta membantu meningkatkan penyerapan produk perawatan lainnya. Jika Anda memiliki kulit normal, tingkat pH pembersih tidak menjadi masalah besar, tetapi harus diwaspadai pada kulit berjerawat atau sensitif.
Toner berfungsi untuk menghidrasi kulit dan memperkuat skin barrier agar tetap halus dan terlindungi. Biasanya toner mengandung komposisi seperti Glycerine dan Ceramide. Toner digunakan pada pagi dan malam hari setiap selesai mencuci wajah. Selain itu, penggunaan toner membantu menyeimbangkan pH kulit dan membantu kulit untuk menyerap produk perawatan kulit lainnya.
Berhati-hatilah dalam menggunakan toner yang mengandung alkohol (astringent). Alkohol dapat menghambat kemampuan kulit untuk beregenerasi, bahkan memicu lebih banyak peradangan dan jerawat.
Eksfoliasi atau pengelupasan kulit membantu untuk mendorong regenerasi sel sehingga menghasilkan warna kulit yang lebih cerah, merata, dan tekstur kulit yang lebih halus. Selain itu, eksfoliasi juga dapat membantu merangsang kolagen (menjaga kekencangan kulit), mengurangi garis halus, dan kerutan. Anda dapat melakukan eksfoliasi setiap hari, minggu, atau sebulan sekali bergantung pada kondisi dan kebutuhan kulit.
Pengelupasan mekanis menggunakan scrub atau sikat khusus bertujuan untuk mengangkat sel kulit mati. Pilihlah bahan yang halus, seperti gula, jojoba beads, atau oatmeal. Hindari metode ini jika kulit Anda berjerawat, kering, atau sensitif.
Eksfoliator kimia menggunakan cairan asam atau enzim untuk mengangkat sel kulit mati. Cairan asam yang digunakan antara lain:
Hindari menggunakan produk eksfoliasi di sekitar area mata dan selalu gunakan sunscreen pada pagi hari. Proses eksfoliasi membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar ultraviolet (UV), sehingga lebih rentan mengalami hiperpigmentasi.
Essences merupakan salah satu perawatan wajah yang populer, memiliki konsistensi yang lebih encer dibandingkan serum dan ampul dengan kandungan bahan aktif untuk menghidrasi, mencerahkan, meratakan warna kulit, mengencangkan, dan mengurangi kerutan.
Jika Anda tidak memiliki masalah pada kulit, langkah perawatan wajah dengan sabun, toner dan pelembap, serta sunscreen mungkin sudah cukup.
Meskipun memiliki nama yang berbeda, ketiga kategori produk ini memiliki cara kerja dan tujuan yang sama. Produk ini memiliki konsistensi yang lebih kental dengan konsentrasi bahan yang lebih kuat, sehingga digunakan untuk masalah kulit yang spesifik, seperti perawatan noda hitam, kemerahan, atau kerutan halus. Seringkali produk dikemas dalam botol kaca dengan pipet agar Anda lebih mudah mengambilnya sesuai kebutuhan.
Sebelum menggunakan ampul, serum atau booster, pastikan Anda mengetahui komposisi dan kegunaannya terlebih dahulu. Pilih produk sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan kulit Anda, serta gunakan produk sesuai petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan atau brosur.
Pelembap biasanya mengandung humektan yang berfungsi untuk mencegah hilangnya kelembapan kulit. Contoh: algae, hyaluronic acid, glycerin, sodium PCA, sorbitol. Pelembap harus menjadi salah satu bagian perawatan kulit yang tidak boleh terlewatkan. Terdapat beberapa jenis pelembap yang dapat Anda sesuaikan dengan jenis kulit.
Emulsi dapat dikatakan sebagai pelembap ringan dengan kandungan minyak yang tersuspensi di dalam air. Oleh karena sifatnya yang ringan, pelembap ini direkomendasikan untuk tipe kulit berminyak atau kombinasi.
Lotion memiliki konsistensi yang lebih berat dari emulsi, tetapi lebih ringan dari krim. Tipe ini hampir cocok untuk semua jenis kulit.
Krim biasanya memiliki kandungan minyak yang lebih banyak dan sering diformulasikan dengan bahan yang dapat memperbaiki, melembapkan, dan menutrisi kulit saat tidur. Oleh karena itu, banyak krim yang direkomendasikan untuk digunakan pada malam hari. Cocok untuk tipe kulit kering dan menua.
Formulasi ini bersifat cepat menyerap dan ringan, karena berbahan dasar air yang membantu meminimalkan pori-pori tersumbat. Gel krim baik untuk menghidrasi kulit berminyak yang rentan berjerawat atau kulit berjerawat.
Produk ini digunakan setelah toner atau eksfoliator. Umumnya, tidak direkomendasikan untuk kulit berminyak. Jika kulit wajah terasa sangat kering, facial oil juga dapat dicampur dengan beberapa tetes lotion untuk meningkatkan khasiatnya.
Produk ini digunakan sekali atau dua kali seminggu sebagai pengganti krim malam untuk memberikan hidrasi pada kulit, sehingga kulit menjadi lebih cerah, lembap, dan kencang.
Masker wajah dapat menjadi salah satu tambahan dalam perawatan kulit. Masker lembaran sekali pakai merupakan salah satu produk populer yang bisa menjadi pilihan dalam menghidrasi kulit. Gunakan masker setelah mencuci wajah dan sebelum menggunakan pelembap 2-3 kali seminggu. Diamkan masker selama 20-30 menit (tanpa perlu dibilas).
Penggunaan eye cream secara teratur dapat membantu mengurangi lingkaran hitam, bengkak, dan kerutan. Kulit di sekitar mata merupakan kulit tertipis dan paling halus di wajah, gunakan kelingking untuk menepuk produk ke area sekitar mata. Hindari terlalu banyak menarik atau menggosok mata karena akan menimbulkan kerutan.
Sunscreen atau tabir surya tidak kalah penting untuk melengkapi semua perawatan wajah harian Anda. Sunscreen berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang menyebabkan kulit terbakar, hiperpigmentasi, kerutan, dan kanker kulit. Terdapat 2 tipe sunscreen, yaitu physical sunscreen dan chemical sunscreen. Sebelum kita bahas lebih jauh, mari kita kenali dahulu tipe radiasi UV yang berasal dari sinar matahari.
Oleh karena itu, pilihlah sunscreen dengan spektrum luas yang dapat melindungi kulit dari radiasi sinar UVA dan UVB.
Setiap produk sunscreen yang beredar di pasaran pasti mencantumkan keterangan SPF (Sun Protection Factor) dan PA. SPF merupakan indikator untuk mengukur efektivitas sunscreen dalam menghalangi sinar UVB. Terdapat berbagai metode untuk mengukur SPF, salah satunya berdasarkan waktu. Contoh: jika diperlukan paparan sinar matahari langsung selama 10 menit untuk membuat kulit yang tidak terlindungi menjadi merah, maka dengan menggunakan SPF 15 akan memberikan perlindungan selama 150 menit (SPF 15 x 10 menit= 150 menit). Metode lain mengukur berdasarkan kekuatan formula. SPF 15 memblokir sinar UVB 93-95%, SPF 30 sebesar 97%, dan SPF 50 sebesar 98%.
Perlindungan terhadap UVA ditandai dengan keterangan PA, yaitu sistem peringkat PPD (persistent pigment darkening) untuk mengukur sinar UVA yang menyebabkan penuaan kulit. Semakin banyak tanda +, maka semakin tinggi tingkat perlindungannya. Peringkat PA+ memiliki arti perlindungan UVA rendah, PA++ perlindungan sedang, PA+++ perlindungan UVA tinggi, dan PA++++ menandakan perlindungan yang sangat tinggi.
“Menggunakan sunscreen dengan tingkat perlindungan yang tinggi tidak berarti Anda terlindungi sepanjang hari. Oleh karena itu, Anda harus mengulangi penggunaan sunscreen setiap 2 hingga 3 jam.”
Bekerja seperti pelindung dan membentuk penghalang antara sinar matahari dan kulit (mencegah sinar matahari berpenetrasi ke dalam kulit). Titanium dioxide dan Zinc dioxide merupakan bahan yang paling sering ditemukan pada physical sunscreen. Jenis ini bersifat lembut, tidak mengiritasi kulit sehingga lebih aman digunakan untuk pemilik kulit sensitif, serta langsung bekerja setelah diaplikasikan. Namun, kelemahannya adalah meninggalkan bekas setelah digunakan (white cast).
Chemical sunscreen juga dikenal dengan tabir surya sintetis, bekerja menyaring radiasi dengan menyerap dan mengubahnya menjadi energi panas. Anda harus memberikan waktu sekitar 15 menit setelah diaplikasikan agar terserap sempurna dan bekerja secara efektif. Tipe ini jauh lebih ringan dibandingkan physical sunscreen, serta tidak meninggalkan bekas pada wajah.
Setelah mengetahui jenis dan cara penggunaan produk perawatan wajah. Faktor lain yang harus diperhatikan adalah mendapatkan produk yang aman dan berkualitas, berikut tipsnya.
“Kulit yang sehat bukan tentang memiliki beragam produk, tetapi tentang memilih produk yang benar sesuai kebutuhan, dan mengaplikasikannya dengan cara yang benar”
Konsultasi permasalahan kulit wajah dengan Dokter Spesialis kami https://rkzsurabaya.com/dokter-spesialis-kulit-dan-kelamin/
Referensi
1. Cho, C. The Little Book of Skin Care. (HarperCollins Publishers Inc., 2015).
2. Wady, A. The Secret Weapon for Acne Prone Skin: The Benefits of a Low pH Cleanser. Boosface https://bossface.co.uk/2023/10/02/the-secret-weapon-for-acne-prone-skinthe-benefits-of-a-low-ph-cleanser/ (2023).
3. Johns Hopkins Medicine. Ultravioleh Radiation. The Johns Hopkins University, The Johns Hopkins Hospital, and Johns Hopkins Health System https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/ultraviolet-radiation (2024).
4. Food and Drug Administration. Ultraviolet (UV) Radiation. https://www.fda.gov/radiation-emitting-products/tanning/ultraviolet-uv-radiation.
5. Campaign for Safe Cosmetics. Top Toxic Ingredients in Cosmetics. https://www.safecosmetics.org/toxic-ingredients/.
6. Food and Drug Administration. Shelf Life and Expiration Dating of Cosmetics. https://www.fda.gov/cosmetics/cosmetics-labeling/shelf-life-and-expiration-dating-cosmetics.