KEPUTIHAN PADA PEREMPUAN

Seminar Ilmiah Pain Management in Primary Health Care
September 29, 2018
KUNING PADA BAYI BARU LAHIR
October 2, 2018

Keputihan Pada Perempuan
keputihan pada perempuan

Keputihan, Normal Tidak Ya ??

Anda Perempuan? Pernah Mengalami Keputihan? Ya, sebagian besar perempuan pasi pernah mengalami keputihan. Lalu, apakah itu normal? Bisa iya bisa tidak.

 

Keputihan Pada Perempuan

Keputihan atau dengan Bahasa kedokteran disebut Fluor Albus, adlaah keadaan dimana seorang perempuan mengeluarkan carian dari alat genital yang bukan darah. Kondisi ini dialami oleh perempuan yang sudah maupun belum menikah.

Banyak faktor yang menjadi penyebab keputihan pada perempuan. Di antaranya, hormon esterogen, status nutrisi, penggunaan obat – obatan (termasuk pil KB), rangsangan seksual, stress, benda asing. “Bisa juga karena adanya peradangan pada vagina yang disebabkan oleh infeksi, Ya infeksi yang menular maupun yang tidak menular melalui hubungan seksual. Lalu adanya tumor jinak atau ganas. Pada organ reproduksi juga bisa”, imbuh dr Hanny Adi Tanzil, Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Katolik St Vincentius A Paulo (RKZ) Surabaya.

Dalam kondisi normal, kelenjar di vagina dan mulut Rahim memproduksi cairan yang berfungsi sebagai pembersih alami dan pencegah infeksi dengan membuang sel mati dan kiman yang ada di sekitar alat genital.  Biasanya lendir atau cairan normal bewarna jernih, tidak berbau, tidak menyebabkan gatal atau pedih. Biasanya produksi atau jumlah lendir semakin banyak saat menjelang dan sesudah haid.

Keluar lendir saat keputihan

“Keputihan yang infeksi itu yang harus segera dilakukan tindakan lanjutan. Kalau masih dalam tahap normal,keputihan pada perempuan tidak perlu diobati”. ujar dokter berkacamata ini. Warna yang kuning hingga kehijauan yang muncul, kental atau sangat encer, dan disertai dengan bau, menjadi tanda bahwa keputihan tersebut tidak normal. “Beberapa keluhan seperti gatal atau terasa perih juga ada”, imbuh dr Hanny. Menurut dr Hanny, jika sudah mengalami gejala keputihan yang seperti itu, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. “Tanda adanya kelainan pada organ reproduksi perempuan adalah munculnya Keputihan yang sudah disertai gatal dan bau yang tidak sedap”. Kelainan bisa berupa infeksi,polip, tumor, atau kanker.

Beberapa pemeriksaan perlu diperlukan, Jika sudah timbul adanya gangguan dari gejala kelainan pada keputihan. Pemeriksaan dimulai dari riwayat munculnya keputihan, pemeriksaan fisik pada alat genitalia dan perut, organ reproduksi, dan contoh cairan vagina. ”Kalau memang perlu, akan dilakukan USG dan pemeriksaan laboratorium”. Jelas dr Hanny.

Keputihan tidak normal, bagaimana pengobatannya?

Disampaikan dr Hanny, keputihan abnormal diobati sesuai dengan penyebabnya. “Kalau disebabkan karena adanya peradangan, harus dicari dulu penyebab peradangannya”. Pengobatan yang dilakukan bisa dengan menggunakan  krim antijamur atau obat oral (minum), atau pengobatam dengan cara prevaginal. “Pengobatan prevaginal atau melalui vagina hanya untuk perempuan yang sudah seksual aktif”. Jelasnya keputihan hingga menyebabkan infeksi dan jika tidak diobati akan berisiko pada kesuburan dan komplikasi kesehatan lainnya.

Beberapa jenis bakteri baik juga hidup di area vagina. Salah satunya adalah lactobacillus. Kaum wanita wajib mengetahui hal ini. Bakteri baik ini bertugas untuk menjaga sifat keasaman vagina tetap pada pH 3,8-4,5. Pelindung dari berbagai bakteri jahat pada area vagina adalah tingkat keasaman dan lactobcillus. ”Hilangnya lactobacillus bisa terjadi karena pemakaian sabun antiseptic. Jadi selain bakteri jahat yang hilang, bakteri baik juga akan ikut hilang Jika lactobacillus tidak ada, bisa menimbulkan kelembaban yang jadi penyebab keputihan.”, jelas dr Hanny.

Keputihan pemicu kanker serviks?

Kembali lagi pada keputihan abnormal. Salah satu faktor risiko terjadinya kanker serviks adalah keputihan abnormal akibat infeksi pada vagina (kanker leher Rahim). “Selain keputihan, faktor risiko lainnya yaitu menikah atau melakukan hubungan seksual sebelum usia 17 tahun, melahirkan berkai-kali, tidak menjaga kebersihan alat genitalia, dan sering mencukur bulu halus kelamin. Perlu menjadi perhatian bahwa keputihan abnormal bukan menjadi satu-satunya”, tegas ibu dari 3 anak ini.

Perlu diperhatikan bagi kaum hawa bahwa, kanker serviks masih menjadi salah satu dari peringkat teratas di Indonesia dalam hal jumlah kasusnya terutama untuk kanker pada wanita. Namun untungnya, jenis kanker ini merupakan sedikit dari kanker yang lebih diketahui penyebabnya yaitu HPV (Human Papiloma Virus), dengan begitu kejadiannya dapat dicegah secara efektif dengan vaksinasi sejak dini. Untuk yang sudah memiliki faktor resiko, seperti sudah menikah, lebih baik deteksi dini dengan metode Pap Smear secara rutin. Ingat, mencegak lebih mudah dan murah daripada mengobati.

 

Untuk informasi seputar Klinik Kebidanan dan Kandungan  

RS Katolik St Vincentius A Paulo – Jl Jambi 20,Surabaya

Telp : 031 – 2952 212

Comments are closed.