Toxoplasmosis dalam Kehamilan merupakan penyakit yang menyerang pada manusia. Penyebab toxoplasmosis dalam kehamilan adalah protozoa yang dikenal dengan nama ‘keren’Nya “Toxoplasma gondii” yang merupakan parasit yang hanya dapat hidup dalam sel. Dokter J. Ariawan Adimoelja, SpOG Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Katolik St Vincentius A Paulo Surabaya menguraikan lebih lanjut tentang hal ini.
Ditularkan pada manusia melalui daging mentah atau setengah matang yang mengandung kista protozoa ini. Toxoplasmosis dalam kehamilan dapat ditemukan pada 10 – 45 % penderita HIV positif. Dapat mengenai organ mata (intraocular taxoplasmosis) dimana dapat mengakibatkan kebuataan. Ensefalitis (Radang otak) toxoplasma ditemukan 1-5% penderita AIDS. Insiden terjadinya infeksi prenatal Taxoplasmosis gondii sekitar 1-120 kasus per 10.000 persalinan.
Penularan Toxoplasmosis dapat terjadi dari protozoa yang menyusup dalam kandungan lewat plasenta maupun pada saat persalinan per vagina. Bila si ibu terinfeksi pada timester pertama maka kemungkinan janin akan terinfeksi sebesar 14-17 %. Biasanya akan mengalami keguguran ataupun kematian. Namun bila si ibu terinfeksi pada timester ketiga, kemungkinan janin tertular sebesar 59 – 65 % dengan gejala ringan ataupun tanpa gejala apapun. Pada janin sering terjadi radang otak.
Biasanya tanda gejala atau sekedar keluhan infeksi yang tidak spesifik. Hanya sekitar 10 – 20 % yang menimbulkan gejala menyerupai influenza, demam, pembesaran kelenjar getah bening, badan lemas, nyeri otot dan kulit kemerahan. Jarang disertai komplikasi pembesaran liver, radang paru, radang otak, radang bola mata atau hepatitis.
Pemeriksaan Laboratorium yang sering kali dalam darah adalah IgG dan IgM Toxoplasma. Antibodi ini akan meningkat hingga 4 kali pada minggu 6 – 8 perjalanan penyakit ini, kemudian menurun hingga 2 tahun. IgM Toxoplasma akan muncul oada minggu pertama kemudian menurun dalam beberapa bulan.
Kadar IgM Toxoplasma yang positif lebih membantu dalam membedakan apakah penyakitnya akut ataukah kronis. Pemeriksaan lainnya dapat dilaukan menggunaan PCR (Polymerase Chain Reaction). Bahan sampel yang bisa dipakai untuk pemeriksaan ini dapat diambil dari cairan tubuh, termasuk cairan amnion,dan darah. Cairan amnion dapat diambil pada umur kehamilan 20 – 24 minggu.
Namun pada wanita hamil, parasit ini dapat menginfeksi janin dalam kandungan ibu, dan dapat mengakibatkan kebutaan serta kerusakan otak pada janin tersebut. Pencegahan terhadap tertularnya taxoplasmosis lebih penting dari pada mengobatinya. Pencegahan ini dapat dilakukan antara lain:
Segeralah berobat ke dokter bila anda hamil apalagi dicurgai terkena penyakit ini. Pemberian terapi jangka panjang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit Toxoplasmosis ini.