BATU EMPEDU (Kolelitiasis)

Ayo Ngobrol Soal COVID-19
March 12, 2020
DIET JANTUNG SEHAT
March 17, 2020

Fungsi Kandung Empedu

Kandung empedu adalah struktur seperti kantung menyerupai pir yang terletak di bawah hati. Fungsi kandung empedu adalah :

  • Menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh sel hati.
  • Melepaskan cairan empedu ke dalam usus melalui saluran empedu untuk membantu pencernaan lemak.
  • Melepaskan cairan empedu ke dalam usus 12 jari (duodenum) ketika saluran cerna mengandung banyak lemak.

Cairan empedu terdiri dari air, kolesterol (>90%), garam empedu (5-10%), protein, dan bilirubin.

Pengertian Batu Empedu

            Batu empedu (kolelitiasis) adalah timbunan kristal yang terbentuk di dalam kandung empedu atau saluran empedu. Proses terbentuknya batu empedu adalah ketika lemak (kolesterol)/bilirubin berlebih dalam saluran cerna kemudian fungsi cairan empedu terganggu yang menyebabkan batu empedu.

Penyebab Batu Empedu :

  • Konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan kolesterol tinggi
  • Proses pengosongan kandung empedu yang tidak sempurna atau jarang

Faktor Risiko Batu Empedu

  • Jenis kelamin : Perempuan memilikki 2 – 3 kali mengalami batu empedu dibandingkan pria
  • Usia : Setelah usia 40 tahun risiko mengalami Kolelitiasis meningkat 4 – 10 kali. Usia berkaitan erat dengan sekresi dan kejenuhan kolesterol.
  • Berat badan dan penyakit lain : Kondisi obesitas dengan BMI > 30 Kg/m² dan penderita diabetes memiliki risiko yang besar terbentuknya Kolelitiasis.
  • Kehamilan : meningkatnya kadar estrogen akan meningkatkan kadar kejenuhan kolesterol dalam empedu.
  • Obat-obatan : Penggunaan obat yang mengandung estrogen pada terapi sulih hormon (hormone replacement therapy) meningkatkan risiko terbentuknya Kolelitiasis.
  • Penurunan berat bedan secara cepat : diet yang terlalu ketat menyebabkan pengosongan kandung empedu yang tidak sempurna dan pengeluaran kolesterol dalam empedu meningkat serta memicu terbentuknya Kolelitiasis.
  • Konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat yang berlebihan menyebabkan timbulnya deposit Kolelitiasis.
  • Memilikki riwayat Kolelitiasis dalam keluarga.

Gejala Batu Empedu

Batu empedu biasanya tidak menimbulkan gejala pada >80% penderita. Keluhan yang nampak saat gejala timbul antara lain

  • Nyeri mendadak pada ulu hati (disebut juga kolik bilier)
  • Demam
  • Kembung
  • Mual-muntah
  • Kehilangan nafsu makan

Gejala batu empedu hampir menyerupai gejala sakit maag

Komplikasi Batu Empedu

            Batu empedu yang tidak tertanganidapat menimbulkan komplikasi berupa :

  • Inflamasi kandung empedu
  • Infeksi saluran empedu
  • Pankreatitis akut
  • Kanker kandung empedu
  • Penyakit kuning (jaundice)

Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala – gejala seperti nyeri perut hebat dan terus – menerus, badan atau mata berwarna kuning, demam tinggi, dan nafsu makan yang menurun.

Pengobatan (Non-farmakologi)

Terapi tanpa obat (non-farmakologi)

  • Operasi pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi)
  • Direkomendasikan bagi pasien dengan Kolelitiasis berukuran besar (>3cm), berisiko tinggi mengalami kanker kandung empedu, dan yang mengalami gejala atau komplikasi.
  • Metode ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
  • Gelombang kejut untuk menghancurkan Kolelitiasis menjadi fragmen – fragmen yang lebih kecil.
  • Direkomendasikan bagi pasien dengan berat badan normal, jumlah Kolelitiasis <3 buah, dan fungsi kandung empedu yang masih baik.
  • Metode ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography)
  • Suatu alat yang mampu meneropong saluran pencernaan sekaligus membebaskan sumbatan yang ada di saluran cerna (saluran empedu danpankreas).
  • Direkomendasikan bagi pasien yang mengalami sumbatan batu empedu pada saluran batu utama (common bile duct) dan berisiko mengalami komplikasi seperti peradangan saluran empedu dan pankreas.

Terapi dengan obat (Farmakologi)

  • AINS (Antiinflamasi Non Steroid) dan antispasmodik
  • Fungsi : mengurangi rasa nyeri dan spasme serta merelaksasikan kandung empedu
  • Contoh obat : Ketorolac, Hyoscine Butybromide
  • Kolagogum, Kolelitolitik, Hepatoprotektor
  • Fungsi :
  • Melarutkan batu kolesterol pada pasien dengan kandung empedu yang masih baik.
  • Menurunkan sekresi empedu oleh hati
  • Memperbaiki proses pengosongan kandung empedu
  • Contoh obat : Asam ursodeoksikolat
  • Kriteria penggunaan
  • Pasien yang memilikki batu empedu berukuran kecil dengan fungsi kandung empedu yang masih baik.
  • Penderita yang mengalami gejala – gejala atau risiko tinggi mengalami gejala batu empedu.
  • Pasien yang tidak dapat menjalani pembedahan karena kondisi medis tertentu.
  • Asam ursodeoksikolat dapat digunakan hingga 2 tahun dan dilanjutkan selama 3 – 4 bulan setelah batu empedu lenyap. Namun, adakalanya batu empedu tidak dapat hancur secara sempurna dan menyebabkan kekambuhan dalam 1-5 tahun.
  • ESO : diare (jarang)
  • Asam ursodeoksikolat tidak meningkatka kadar kolesterol serta tidak menyebabkan toksisitas.
Pencegahan
  • Konsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat seperti buah, sayur – syuran dan biji – bijian
  • Hindari konsumsi makanan tinggi kolesterol seperti daging merah, mentega / margarine, mayonaise dan gorengan.
  • Berolahraga secara rutin
  • Pertahankan berat badan yang sehat dan ideal
  • Jangan melewatkan jadwal makan, diet terlalu ketat atau terlalu rendah kalori dpat meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu.
  • Pada pasien obesitas, kurangi berat badan secara perlahan 0,5 -1 kg per minggu hingga mencapai berat badan ideal penurunan berat badan secara drastis dapat meningkatkan risiko batu empedu.

Untuk informasi dan konsultasi seputar Batu Empedu dan Penyakit dalam, Sahabat Vita dapat menghubungi RKZ Surabaya di nomor 031 5677562 ext 6888

Comments are closed.