Sariawan dikenal juga dengan aphthous stomatitis atau canker sore merupakan peradangan yang ditandai dengan pembengkakan dan kemerahan pada mukosa mulut atau luka yang menyebabkan rasa sakit.
Sumber gambar: https://www.osmosis.org/answers/stomatitis
Sariawan minor (kecil) merupakan jenis yang paling sering ditemui. Berukuran kecil. Berbentuk bulat dengan pinggir berwarna merah, biasanya akan sembuh tanpa meninggalkan bekas dalam 1 hingga 2 minggu.
Tipe mayor lebih jarang ditemui. Berukuran besar dan dalam dibanding dengan sariawan minor. Biasanya berbentuk bulat dengan batas yang jelas, namun kadang memiliki tepi yang tidak beraturan bila ukurannya sangat besar. Pasien dapat mengalami nyeri hebat dan membutuhkan waktu hingga 6 minggu untuk sembuh, serta dapat meninggalkan bekas luka.
Selain aphthous stomatitis, juga terdapat beberapa penyakit yang memiliki gejala yang mirip, antara lain:
Herpes Stomatitis
Sariawan ini disebabkan oleh virus herpes simplex dan bersifat menular. Berbentuk lepuhan kecil berisi cairan yang muncul di sekitar bibir. Setelah lepuhan pecah akan terbentuk keropeng yang dapat bertahan hingga beberapa hari. Biasanya sariawan ini akan sembuh dalam 2 hingga 3 minggu tanpa meninggalkan bekas luka.
Oral Thrush
Disebut juga dengan oral candidiasis, disebabkan oleh jamur Candida albicans yang menumpuk di rongga mulut. Candida merupakan jamur yang umum ditemukan pada mulut, namun terkadang dapat berkembang biak dan menyebabkan gejala, terutama pada pasien dengan penurunan daya tahan tubuh.
Oral thrush ditandai dengan lesi putih krem yang muncul pada lidah atau pipi bagian dalam. Lesi putih juga dapat muncul di langit-langit mulut, gusi, amandel, atau bagian belakang tenggorokan. Pasien akan merasa nyeri dan terbakar, sehingga menyebabkan kesulitan makan atau menelan.
Beberapa kemungkinan penyebab yang dapat memicu munculnya sariawan.
Meski demikian, pada beberapa kasus, penyebab pasti sariawan masih tidak jelas.
Beberapa cara yang dapat dilakukan ketika Anda mengalami sariawan, antara lain:
Perawatan biasanya tidak diperlukan untuk sariawan minor yang dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1 hingga 2 minggu. Namun, sariawan besar dengan nyeri yang cukup mengganggu seringkali membutuhkan terapi.
Terapi sariawan ditujukan untuk meredakan gejala, mencegah atau mengurangi infeksi, mempercepat waktu penyembuhan, dan mengurangi kekambuhan.
Obat golongan kortikosteroid oral topikal merupakan terapi pilihan pertama untuk sariawan. Obat ini digunakan secara lokal pada sariawan dan efektif pada kebanyakan pasien. Bekerja dengan mengurangi peradangan, sehingga dapat mengurangi rasa nyeri. Pada kasus parah, dapat digunakan kortikosteroid secara peroral.
Contoh: Triamcinolone acetonide oral topikal (Kenalog in Orabase®), Prednisone tablet, Dexamethasone tablet.
Obat golongan anestetik berfungsi untuk mengurangi nyeri lokal.
Contoh: Benzocaine spray (Cooling 5 Plus®), Lidocaine oral topikal.
Obat ini bertujuan untuk membentuk lapisan pelindung yang akan menutupi luka, sehingga membantu mengurangi rasa nyeri. Beberapa produk yang mengandung asam hyaluronat dan aloe vera dapat mendukung terjadinya penyembuhan jaringan yang rusak.
Contoh: Alloclair Plus Gel®, Alloclair Spray®, Sucralfate.
Sucralfate biasa digunakan sebagai obat lambung juga dapat digunakan untuk melapisi permukaan luka, sehingga dapat melindungi sariawan dari iritasi. Penggunaan Sucralfate digunakan dengan cara berkumur atau diaplikasikan langsung ke sariawan menggunakan kapas.
Bekerja dengan menurunkan kerusakan yang dikarenakan reaksi imunologi dan menyebabkan luka pada mukosa. Dokter mungkin dapat memberikan obat ini pada kasus stomatitis aphthous yang parah dan berulang. Contoh: Colchicine, Montelukast, Azathioprine.
Obat antimikroba digunakan untuk mengobati sariawan yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Contoh: Obat kumur Chlorhexidine (antiseptik), obat kumur Povidone Iodine (antiseptik), Tetracycline (anti bakteri), Acyclovir atau Valacyclovir (antivirus), Nystatin (anti jamur). Dokter akan memberikan obat bergantung dari penyebab sariawan.
Periksakan ke dokter bila Anda mengalami sariawan yang tak kunjung sembuh lebih dari 3 minggu meski telah diobati, sariawan besar yang tidak biasa, demam, kesulitan makan atau minum parah, atau sariawan yang sering kambuh.
Baca juga informasi tentang Gout dan Pengobatannya https://rkzsurabaya.com/2023/04/08/tatalaksana-gout/
Sumber: