Bagi setiap pasangan yang telah menikah, kehadiran buah hati tentunya akan sangat dinantikan. Namun perlu diingat bahwa deteksi T.O.R.C.H saat merencanakan kehamilan, banyak hal yang perlu disiapkan, termasuk dari segi kesehatan. Salah satu yang perlu diketahui adalah status diri seorang wanita akan infeksi T.O.R.C.H. Sekitar 60% wanita di Indonesia mengalami infeksi T.O.R.C.H, yang menyebabkan kelainan dan kematian sekitar 7 hingga 12 bayi tiap 1000 kelahiran hidup tiap tahunnya.
Inilah mengapa perlu adanya kesadaran untuk memeriksakan diri terhadap infeksi T.O.R.C.H tersebut. Lalu, apa itu T.O.R.C.H? T.O.R.C.H adalah Singkatan dari Taxoplasma, Rubella virus, Cytomegalovirus dan Herpes virus. Jadi, infeksi T.O.R.C.H adalah infeksi yang diakibatkan oleh salah satu atau beberapa dari Taxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, virus herpes dan agen penyebab infeksi lainnya yang menyebabkan penyakit pada bayi baru lahir di mana dalam hal ini masih dilakukan penelitian berkelanjutan. Seorang wanita yang menderita infeksi T.O.R.C.H sering tidak mengalami gejala – gejala spesifik, sehingga sebaiknya pemeriksaaan T.O.R.C.H tetap diakukan walau merasa diri sehat. Inilah pentingnya upaya preventif sebelum merencanaan kehamilan, yaitu dalam bentu pre-marital check up.
Pemeriksaan T.O.R.C.H mengunakan sampel pemeriksaan berupa darah. Dari sampel darah tersebut akan diukur kadar IgM dan IgG yang menyangkut Taxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Virus Herpes. Hasilnya dinyatakan dengan positif atau negative, yang mengindikasi ada atau tidaknya infeksi, hasil yang diharapkan adalah negated (tidak terdeteksi). Adanya kadar antibodi IgM mengindikasikan infeksi yang sedang berlangsung atau infeksi yang baru saja terjadi. Antibody IgM terukur ini mengartikan sangat kuat dugaan sedang berlangsungnya infeksi. Kadar antibody IgG pada wanita menjadi tanda bahwa pernah terinfeksi. Sampel darah kedua dapat diambil 2 minggu kemudian untuk dibandingkan kadar antibody IgG-nya di mana hasil IgG yang meningkat menyatakan adanya infeksi yang baru berlangsung.
Selain check up, upaya pencegahan lainnya adalah dengan vaksinasi. Untuk pencegahan infeksi dari virus Rubella, vaksinasi yang menjadi pilihan adalah MR (Meales, Rubella). Vaksin ini mencegah terutama untuk infeksi Rubella ibu hamil yang dapat sebabkan sindrom rubella kongential yang ciri klasiknya berupa mata yang katarak, kelainan jantung, ketulian dan kelainan struktur tubuh lainnya yang didapat secara kongential. Lalu siapa saja wanita yang dapat dilakukan MR? semua wanita yang berada pada usia subur, yang diperiksa dengan hasil negative untuk pemeriksaan antibody terhadap rubella dan sedang tidak dalam kondisi hamil perlu mendapatkan vaksin ini.
Untuk informasi seputar kehamilan dan Vaksinasi, Konsultasikan dengan Spesialis Kebidanan dan Kandungan dan Layanan Pondok Sehat RKZ Surabaya
Klinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Jl. Jambi No 20 – Telp : 031 – 2952 212
Jl. Diponegoro 47 – Telp : 081 97 98 99 00
(drR & drA)