Pengaturan Diet Untuk Anak Penyandang Autisme, ada berbagai faktor yang perlu diperhatikan orang tua jika anak atau sanak saudara meraka penyandang Autisme.
Autisme adalah suatu ketidakmampuan perkembangan kompleks, meliputi ketidakmampuan bersosialisasi ataupun kelainan perilaku, yang disebabkan oleh adanya kegagalan syaraf dan berakibat fungsi otak terganggu. Biasanya hal ini Nampak pada awal 3 tahun pertama kehidupan anak.
Orang tua yang kurang memberikan perhatian menjadi faktor anak mengalami autisme. Pengamat sosial dahulu pernah berpendapat bahwa autisme terjadi lebih disebabkan faktor psikososial yaitu karena kurangnya perhatian orangtua pada anak, sehingga anak kemudia menarik diri dari dunia luar dirinya, namun penelitian – penelitian terkini banyak membuktikan bahwa autisme terjadi karena kelainan pada otak yang dapat diturunkan secara genetik dengan berbagai faktor – faktor lainnya.
Berikut faktor – faktor yang menyebabkan gejala autisme muncul pada anak.
Ada statement yang menyebutkan bahwa anak penyandang autisme dilarang untuk mengkonsumsi gluten. Apakah benar demikian?. Meskipun masih kontroversial, namun teori adanya kelainan peptide di otak inilah yang memang mendasari diet bebas gluten casein (Gluten Free Casein Free= GFCF) bagi penyandang autisme, karena gluten dan casein dapat menjadi racutoksik bila dikonsumsi.
Dalam keadaan normal, gluten (Protein Gandum) dan casein (Protein Susu) dipecah dalam usus menjadi peptide dan asam amino. Sebagian kecil peptide tersebut terserap di usus kemudia beredar dalam darah bila berleihan akan dikeluarkan melalui urin. Sebagian lainnya akan disaring kemali saat meleati batas darah – otak. Sehingga yang asuk dalam otak hanya sedikit, serta berperan dalam peningkatanjumlah endorphin. Bila kadar endorphin dalam darah – oak ini berlebihan, maka akan menyebabkan gangguan perilaku, persepsi, intelegensia,emosi, dan perasaan.
Untuk bahan makanan yang dianjurkan untuk diet anak penyandang autisme bersumber dar gluten, antara lain : gandum, jawaut, gabah, havermout, tepung terigu, tepung maizena, sereal, roti, pasta (spaghetti, mie, macaroni, lasagna,dll) kue kering, biscuit, krakers, pudding instan, es krim, beberapa jenis permen & saus, serta bahan makanan lainnya hasil dari produk gandum dan sereal.
Sedangkan, untuk bahan makanan sumber casein, banyak terdapat pada susu sapi, susu skim, tepung susu,dan produk olahan susu, keju mentega, margarin, krim, yogurt,es krim, dll. Untuk makanan sehari-hari untuk dikonsumsi sebaiknya berbahan dasar beras, tepung beras, jagung, tepung tapioka, bihun, tepung hunkwe, kentang, semua jenis telur, daging sapi, daging ayam, ikan laut, ikan air tawar, semua jenis sayuran dan buah-buahan, kacang -kacangan, tempe, tahu, kacang hijau, dll. Menurut penelitian pemberian multivitamin pada anak Autisme menyebutkan bahwa beberapa vitamin, seperti vitamin B6 yang diberikan dalam dosis 600 mg/hari disertasi dengan pemberian magnesium, berperan penting dalam pembentukan neurotransmitter, metaolisme protein, dan asam lemak esensial, sehingga meningkatkan perbaikan perilaku dan perhatian yang lebih baik serta berkurangnya hiperaktivitas. Begitu pula dengan vitamin A, C, E beta karoten, seng, dan selenium yang diperlukan sebagai antioksida.
Anak dengan penyandang autisme pada saat membeli susu formula alangkah lebih baiknya untuk lebih perhatian dalam membaca label kandungan zat gizi dari setiap produk makanan yang akan dikonsumsi untuk anak ibu. Susu formula yang berbahan dasar susu sapi atau susu skim, mengandung casein, yang menjadi pantangan penyandang autisme. Untuk memenuhi kebutuhan protein susu, ibu bisa menggunakan sumber bahan makanan yang tinggi kadar whey. Untuk mengganti sumber kalsium dapat digunakan bahan makanan seperti ikan salmon, kacang kedele, kacang almond, dan sayuran berdaun hijau. Susu kedelai baik dikonsumsi sebagai alternatif pengganti susu sapi asalkan anak ibu tidak alergi terhadap kacang – kacangan.
Untuk mendapatkan informasi seputar kebutuhan Gizi. Segera Konsultasikan dengan ahli gizi RS Katolik St Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya di nomor telepon (031) 2952-367 atau dapat langsung datang ke ruang konseling rawat jalan Gizi RKZ yang berlokasi di cafetaria.