MENYUSUI ANAK MERUPAKAN AKTIFITAS MULIA – I

Tanggal 1 hingga 7 Agustus 2019 ditetapkan sebagai Pekan ASI sedunia tahun 2019. Pemerintah, dalam hal ini, memberi perhatian khusus kepada para ibu menyusui, memberi apresiasi atas kesediaan dan kasih sayang nya terhadap buah hati mereka dengan memberikan ASI secara eksklusif. Adapun tema global tahun ini adalah “Empower Parents Enable Breastfeeding”. Dengan tema nasional berupa “Ayah dan Ibu Kunci keberhasilan Menyusui”. Namun beberapa perempuan merasa segan untuk menyusui anaknya. Berbagai alasan mereka sampaikan. Mulai dari ASI yang tidak keluar, anak yang tidak mau menyusu, sampai dengan alasan kosmetik. Nanti kalau menyusui bentuk payudaranya akan tidak menarik lagi.

PERKEMBANGAN PAYUDARA

Setiap perempuan akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada payudaranya. Hal ini berhubungan dengan aktifitas sistem hormonal pada perempuan. Pada tumbuh kembang anak hingga dewasa, payudara akan mengalami pertumbuhan dan perkembangannya, bertambah besar dan memadat.

Payudara terdiri dari jaringan kulit, lemak, saluran kelenjar susu dan kelenjar susu dengan jaringan otot disekitarnya, Payudara ini terbentuk di atas permukaan otot dada. Pada masa pubertas akan melanjutkan proses tumbuh-kembangannya. Mulai dari daerah puting, saluran kelenjar susu dan kelenjar susu itu sendiri. Selain itu juga terjadi penimbunan lemak dan pembelahan otot di sekitarnya.

Pada perempuan yang hamil, pertumbuhan ini akan berlanjut hingga kelenjar susu menghasilkan produksi susunya. Hingga selesai masa menyusui bayinya dan kembali pada kondisi tidak menyusui.

MASA KEHAMILAN

Pada masa kehamilan terjadi perubahan pula pada tubuh dan jiwa ibu tersebut. Demikian pula dengan pola kerja hormonal dalam tubuhnya. Selain hormon kehamilan (β-hCG), kadar hormon prolactin juga akan mengalami perubahan. Hormon ini berperan dalam perkembangan kelenjar susu pada ibu hamil.

Hormon prolaktin akan menyebabkan kelenajar susu menjadi lebih matang dan menghasilkakn air susu. Pada saat kehamilan hormon ini akan meningkat perlahan dan merangsang pembentukan kelenjar susu. Produksi susu tidaklah dipengaruhi besar kecil nya payudara, namun lebih dipengaruhi oleh kualitas kelenjar susu yang ada.

SESAAT SETELAH MELAHIRKAN

Kebanyakan para ibu pasca melahirkan merasa bingung bila air susunya tidak langsung keluar setelah melahirkan. Adakalanya kelenjar susu ini telah memproduksi susu sejak kehamilan sekitar 8 bulan. Namun tidak sedikit air susu baru akan keluar setelah beberapa hari melahirkan.

Rangsangan isapan mulut bayi pada puting si ibu dapat membantu kelancaran produksi dan keluarnya ASI ini. Semakin sering dihisap oleh si bayi maka kelenjar susu ini akan semakin berproduksi dan mengeluarkan ASI. Hisapan bayi pada puting ibu akan memberikan rangsangan ke otak ibu untuk mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon ini akan menyebabkan kontraksi otot-otot disekitar kelenjar susu sehingga air susu akan keluar dan dihisap oleh bayi. Selain itu hisapan bayi pada puting ibu juga akan merangsang pelepasan hormon prolactin, dimana hormon ini berperan dalam prosuksi air susu ibu (ASI).

Lakukan Inisiasi Menyusu Dini

Air susu yang pertama kali keluar dalam beberapa hari pertama menyusui berupa cairan agak jernih, menyerupai air cucian beras. Tidak berwarna putih seperti kita bayangkan seperti warna air susu sapi pada umumnya yang berwarna putih. Cairan setengah bening menyerupai air cucian beras ini mengandung antibodi alami. Sangat baik untuk pertahanan tubuh bayi yang masih belum sempurna sistem kekebalan tubuhnya. Lambat laun cairan ini akan berwarna putih seperti susu pada umumnya. Ternyata kandungan air susu ini tidak hanya protein yang dibutuhkan untuk asupan makanan bayi namun juga mengandung antibodi dan sel-sel lainnya. ASI mengandung kolostrum (dimana terdapat antibodi pertahanan tubuh), protein, lemak, laktosa, karnitin, vitamin dan mineral yang amat diperlukan untuk pertumbuhan si bayi. Jadi ASI lengkap mengandung makro dan mikro-nutrien yang diperlukan.

Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan insting bayi untuk dapat mencari puting si ibu sesegara setelah dia dilahirkan. Setelah bayi lahir dan tali pusatnya dipotong, maka ia dapat ditaruh dalam dekapan ibu di daerah dadanya. Maka si bayi akan perlahan dapat mencari puting dan akan berusaha untuk memegang dan menghisapnya. Hisapan si kecil ini sekalipun air susu belum keluar, dapat memberikan rangsangan yang mengakhibatkan kontraksi pada rahim. Sehingga pembuluh darah yang masih terbuka akhibat proses persalinan dapat terjepit diatara otot rahim yang berkontraksi. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko perdarahan pasca salin.

Konsultasi kebutuhan ASI Eksklusif bersama Klinik Laktasi RKZ Surabaya. Informasi dan reservasi melalui Pondok Sehat RKZ Surabaya di nomor 081 97 98 99 00.