Hipertensi yang tak terkontrol akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian. Pola makan dan hidup sehat mutlak dilakukan oleh semua penderita hipertensi maupun individu normal. Berobat dan Kontrol yang teratur diperlukan supaya mencegah komplikasi Hipertensi.
Jumlah penderita Hipertensi sebesar 1,13 Milliar di seluruh dunia (2015). Sebesar 24% penderita dialami oleh kaum laki -laki dan 20% dialami oleh kaum wanita. Diperkirakan jumlah ini akan meningkat pada 2025. Diperkirakan jumlahnya meningkat sebesar 15-20%, sekitar 1,5 Milliar penderita.
Penyebab hampir 10 Juta kematian pada tahun 2015 adalah 4,9 Juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan 3,5 Juta disebabkan oleh penyakit Stroke. Yang perlu diketahui pula, Hipertensi merupakan faktor risikoterjadinya gagal jantung, atrial fibrilasi, gagal ginjal kronik, dan penyakit pembuluh darah perifer.
Faktor risiko terdapat dua macam, bersifat dapat diubah dan Faktor yang tidak dapat diubah.
Faktor yang dapat diubah antara lain:
Sedangkan untuk faktor yang tidak dapat diubah antara lain :
Berdasarkan survey hasil pemeriksaan terhadap 80 peserta Kelas Sehat awam “Ayo Kenal dan Bersahabat dengan Hipertensi” yang digelar hari ini (17/11) di Gedung Emaus lantai 5 RKZ Surabaya, 1 dari 3 peserta mengalami hipertensi. Dikatakan dr Markus Tjahjono, SpPD, SpJP, bahwa hipertensi tidak memiliki gejala atau disebut juga silent killer. “Hipertensi tidak bisa sembuh, tetapi bisa dilakukan terapi agar normal. Salah satunya dengan merubah gaya hidup jadi lebih sehat”.
Pada seminar kali ini, dr Markus juga mengajak peserta membahas tentang hoax seputar hipertensi. Seperti, lansia mengalami hipertensi bukanlah hal normal. Orang dengan hipertensi perlu dilakukan terapi berapapun usianya.
Untuk Konsultasi dan Informasi seputar Klinik Jantung
Rs Katolik St Vincentius A Paulo (RKZ) Surabaya)
Jl. Ciliwung 18 – Telp : 031 2952 ext 468