Lambung memiliki selaput yang berfungsi untuk melindungi dari asam lambung dan kuman. Namun, bila membran pelindung rusak atau teriritasi, dinding lambung dapat mengalami peradangan. Kondisi peradangan inilah yang disebut dengan gastritis.
Terdapat 2 jenis gastritis, yaitu gastritis akut dan kronis. Pada umumnya, gastritis akut ditandai dengan gejala yang mencolok, biasanya dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Sedangkan gastritis kronis muncul perlahan seiring dengan berjalannya waktu, seringkali gejala tidak disadari sampai berkembang menjadi tukak lambung.
Beberapa faktor yang menyebabkan risiko gastritis, antara lain:
Gastritis yang tidak diobati dapat menyebabkan luka dan pendarahan pada dinding lambung. Meski jarang terjadi, gastritis kronis juga meningkatkan risiko kanker lambung.
Penanganan gastritis bergantung pada penyebabnya, berikut adalah obat-obatan yang dapat digunakan sebagai pengobatan gastritis.
Menetralkan asam lambung dan membantu meredakan nyeri perut.
Antasida digunakan di antara waktu makan dan sebelum tidur. Sebaiknya, obat diberikan setelah makan karena saat inilah produksi asam lambung meningkat.
Beberapa obat tidak boleh diminum bersama antasida karena dapat mengurangi efek dari obat tersebut. Contoh: Ciprofloxacin harus diberikan setidaknya 2 jam sebelum atau 6 jam setelah pemberian antasida. Konsultasikan terlebih dahulu apabila Anda menggunakan obat lain.
Antasida tersedia dalam bentuk sirup dan tablet kunyah. Kocok terlebih dahulu bila menggunakan antasida sirup, sedangkan antasida tablet harus dikunyah agar efek obat dapat segera dirasakan.
Magnesium hydroxide dapat menyebabkan diare sedangkan Aluminium hydroxide menyebabkan konstipasi. Banyak produk yang menggunakan kombinasi 2 bahan aktif tersebut untuk meminimalkan masing-masing efek samping.
Umumnya tersedia dalam bentuk kombinasi, Magnesium hydroxide, Aluminium hydroxide, dan Calcium Carbonate.
Menekan produksi asam lambung dengan menghambat pompa H+/K+ ATPase di sel parietal.
Diminum 30-60 menit sebelum makan, paling baik digunakan sebelum makan pagi. Apabila menggunakan frekuensi 2 kali sehari, maka diberikan sebelum makan pagi dan sebelum makan malam. Esomeprazole diberikan 60 menit sebelum makan, khusus untuk bahan aktif Dexlansoprazole dan Rabeprazole dapat digunakan sebelum atau sesudah makan.
Obat golongan proton pump inhibitors (PPI) tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Obat harus ditelan utuh, kapsul tidak boleh dibuka dan tablet tidak boleh digerus karena dapat merusak obat.
Beritahu dokter atau apoteker apabila Anda mengalami kesulitan menelan. Beberapa merk obat dapat dihisap atau dilarutkan dalam air.
Gangguan sistem pernapasan, nyeri perut, diare, konstipasi, mual, muntah, kembung, sakit kepala.
Penggunaan PPImeningkatkan produksi gastrin dan menurunkan produksi asam lambung. Kondisi tersebut dapat menurunkan penyerapan kalsium dan magnesium, serta menyebabkan resorpsi tulang lebih besar dibanding proses pembentukan. Oleh karena itu, penggunaan PPI dalam jangka waktu lama berpotensi meningkatkan risiko fraktur.
Omeprazole, Lansoprazole, Dexlansoprazole, Pantoprazole, Esomeprazole, Rabeprazole.
Menghambat reseptor histamin (H2) pada sel parietal, sehingga menurunkan pengeluaran asam lambung.
Histamin (H2) blockers dapat diberikan sebelum atau sesudah makan, juga bisa dikombinasikan dengan antasida. Untuk mencegah gejala, obat dapat diminum 10 hingga 60 menit sebelum mengonsumsi makanan atau minuman yang menyebabkan iritasi lambung. Khusus untuk Cimetidine, diberikan bersamaan dengan makanan.
Sakit kepala, diare, konstipasi.
Ranitidine, Cimetidine, Famotidine.
Membentuk lapisan sebagai pelindung dinding lambung dari asam atau enzim pencernaan lainnya.
Sucralfate harus diberikan saat perut kosong, 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Seringkali, obat ini dapat mengganggu penyerapan obat lain, sehingga direkomendasikan untuk memberi jeda setidaknya 2 jam antara Sucralfate dengan obat lainnya.
Apabila diperlukan kombinasi Sucralfate dan Antasida, maka beri jeda sekitar 30 menit antar kedua obat.
Konstipasi.
Meningkatkan prostaglandin E2 di mukosa lambung yang dapat menghambat sekresi asam lambung dan menstimulasi lendir untuk melindungi dinding lambung.
Rebamipide dapat diberikan sebelum atau sesudah makan.
Diare, mual, muntah, kembung.
Penggunaan antibiotik hanya ditujukan untuk pengobatan gastritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori. Antibiotik yang digunakan, antara lain: Amoxicillin, Clarithromycin, Metronidazole atau Tetracycline.
Pemberian antibiotik harus dalam pengawasan dokter. Penggunaan antibiotik tanpa indikasi yang jelas dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik.
Baca juga artikel mengenai Pentingnya Mengenal Beyond Use Date Sediaan Obat https://rkzsurabaya.com/2022/03/09/mengenal-beyond-use-date-obat/
Pustaka
Cleveland Clinic. Gastritis. 2020. Available at https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10349-gastritis
Institute for Quality and Efficiency in Health Care. Gastritis. 2018. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK310265/
Mayo Clinic. Gastritis. 2020. Available at https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastritis/symptoms-causes/syc-20355807
Thong BK., Ima S., Chin K., Proton Pump Inhibitors and Fracture Risk: A Review of Current Evidence and Mechanisms Involved. Int J Environ Res Public Health. 2019; 16(9):1571
Wolters Kluwer Clinical Drug Information. Lexicomp Application. 2022. UpToDate Inc. 7.3.3 Production.