Penggunaan Suplemen Vitamin D3

Dislipidemia dan Pengobatannya
February 22, 2024
Tata Laksana Infeksi Jamur pada Paru (Fungal Pneumonia)
April 16, 2024

Vitamin D dibutuhkan oleh seluruh kelompok usia karena berperan dalam kekebalan tubuh, mengatur penyerapan kalsium, dan pembentukan tulang. Defisiensi (kekurangan) Vitamin D merupakan masalah global dan banyak ditemukan baik di negara maju maupun berkembang.

Definisi1

Vitamin D dibutuhkan oleh seluruh kelompok usia karena berperan dalam kekebalan tubuh, mengatur penyerapan kalsium, dan pembentukan tulang. Defisiensi (kekurangan) Vitamin D merupakan masalah global dan banyak ditemukan baik di negara maju maupun berkembang. Data tahun 2011-2020 menunjukkan prevalensi defisiensi vitamin D di Indonesia terjadi pada 50% wanita usia 45-55 tahun, 35,1% wanita usia 60-75 tahun, dan 33% anak usia 0-19 tahun. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan (60%) memiliki tingkat prevalensi kekurangan Vitamin D lebih tinggi dibanding laki-laki (40%). Salah satu faktor penyebab defisiensi Vitamin D pada perempuan Asia yaitu penggunaan pakaian tertutup yang melindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV). Selain itu, perempuan Asia juga menghindari paparan sinar matahari.

Klasifikasi Defisiensi Vitamin D31

Tingkat keparahan defisiensi Vitamin D dibagi menjadi 3, yaitu:

  • Ringan: 25-hydroxyvitamin D kurang dari 20 ng/ml
  • Sedang: 25-hydroxyvitamin D kurang dari 10 ng/ml
  • Berat: 25-hydroxyvitamin D kurang dari 5 ng/ml

Tanda Kekurangan Vitamin D32

Mayoritas orang dengan defisiensi Vitamin D tidak menunjukkan gejala. Namun, bila berkepanjangan dapat muncul gejala sebagai berikut:  

  • Mudah lelah
  • Nyeri tulang, sendi, atau otot
  • Depresi

Penyebab Defisiensi Vitamin D3

Defisiensi Vitamin D3 dapat disebabkan oleh:3,4

  1. Kurangnya paparan sinar matahari, seperti penggunaan pakaian tertutup saat berada di luar, orang yang lebih banyak tinggal di dalam ruangan, dan penggunaan tabir surya yang konsisten.
  2. Orang yang lebih tua memiliki risiko mengalami defisiensi Vitamin D, karena kemampuan kulit untuk mensintesis Vitamin D menurun seiring bertambahnya usia. Selain itu, orang yang lebih tua cenderung menghabiskan waktu lebih banyak di dalam ruangan dibanding orang yang lebih muda.
  3. Orang dengan kulit gelap. Jumlah pigmen melanin yang lebih banyak pada lapisan epidermis kulit mengakibatkan kulit menjadi gelap dan menurunkan kemampuan kulit dalam memproduksi Vitamin D dari sinar matahari.
  4. Konsumsi obat-obatan tertentu, contoh: Phenytoin, Phenobarbital, Carbamazepine, Dexamethasone, Nifedipine, Spironolactone, dan Rifampicin.

Manfaat dan Peran Mengonsumsi Vitamin D3

Vitamin D terdiri dari 2 bentuk, yaitu D2 (ergocalciferol) dan D3 (cholecalciferol). Cholecalciferol dikenal sebagai Vitamin D3 yang digunakan sebagai suplemen makanan, pencegahan osteoporosis pada wanita pascamenopause, dan terapi defisiensi Vitamin D. Selain itu, Vitamin D3 (off-label) dapat digunakan untuk:2

  1. Mencegah dan mengontrol tekanan darah
  2. Mengurangi angka kematian pada pasien gagal jantung
  3. Mencegah diabetes mellitus dan meningkatkan kontrol gula darah
  4. Mencegah dan mengurangi gejala depresi
  5. Mencegah penurunan kognitif dan demensia
  6. Mengurangi eksaserbasi pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Sumber Vitamin D3

Vitamin D3 bisa didapatkan dari beberapa sumber, yaitu:2,4

Sinar Matahari

Sinar matahari mengandung UVB yang membantu sintesis Vitamin D dengan mengubah 7-dehydrocholesterol menjadi Vitamin D3. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kadar Vitamin D yang cukup dalam tubuh, diperlukan paparan sinar matahari langsung pada kulit tanpa terlindung oleh pakaian atau tabir surya. Disarankan untuk berjemur sekitar 5-30 menit, antara jam 10 pagi sampai 3 sore setiap hari atau setidaknya dua kali seminggu.

Suplemen Vitamin D3

Suplemen Vitamin D3 tersedia dalam berbagai dosis dan bentuk sediaan, yaitu bentuk kapsul lunak, tablet oral, tablet kunyah, tablet sublingual (diletakkan di bawah lidah), dan sirup.

Makanan Kaya Sumber Vitamin D3

Makanan yang mengandung Vitamin D3, seperti: ikan berlemak (salmon, sarden, dan tuna), minyak hati ikan, hati sapi, susu, keju, dan kuning telur. Namun, makanan hanya menyumbang tidak lebih dari 5-10% dari kebutuhan total Vitamin D harian.

Kebutuhan Vitamin D34,5

KategoriKebutuhan
Usia 0-12 bulan10 mcg (400 IU)
Usia 1-13 tahun15 mcg (600 IU)
Usia 14-18 tahun15 mcg (600 IU)
Usia 19-50 tahun15 mcg (600 IU)
Usia 51-70 tahun15 mcg (600 IU)
Usia >70 tahun20 mcg (800 IU)
Ibu hamil dan menyusui15 mcg (600 IU)
Tabel 1. Kebutuhan Harian Vitamin D3

Keterangan : 1 mcg = 40 IU

Pencegahan Defisiensi Vitamin D32,5,6

Bayi yang mendapatkan ASI sejak lahir

  • Suplemen Vitamin D3 dosis 400 IU/hari dimulai segera setelah lahir direkomendasikan pada bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI.
  • Tambahan asupan Vitamin D3 tidak diperlukan pada bayi yang mengonsumsi susu formula.

Usia 1-65 tahun. Suplemen Vitamin D3 dosis 600-1000 IU/hari direkomendasikan bila tidak dapat berjemur secara rutin.

Lansia. Suplemen Vitamin D3 untuk usia >65-75 tahun adalah 1.000-2.000 IU/hari, sedangkan untuk usia >75 tahun dapat diberikan dosis 2.000-4.000 IU/hari.

Wanita hamil direkomendasikan untuk mengonsumsi Vitamin D31.000 hingga 2.000 IU/hari.

Ibu menyusui direkomendasikan untuk mengonsumsi Vitamin D3 6.400 IU setiap hari agar dapat memberikan Vitamin D yang cukup kepada bayi melalui ASI eksklusif.

Pencegahan Osteoporosis. Vitamin D memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme mineral tulang dan kepadatan tulang. Asupan Vitamin D3 untuk mencegah osteoporosis pada usia ≥50 tahun adalah 800-1.000 IU/hari.

Interaksi Vitamin D3 dengan Obat Lain

Vitamin D3 dapat berinteraksi dengan beberapa obat, yaitu:2,4,5

Orlistat

Orlistat dapat menurunkan penyerapan Vitamin D3. Penatalaksanaan: berikan Vitamin D3 minimal 2 jam sebelum atau 2 jam sesudah pemberian Orlistat.

Diuretik (Thiazid)

Thiazid (contoh Chlortalidone, Hydrochlorothiazide, Metolazone) dapat meningkatkan kadar kalsium darah dalam tubuh. Penatalaksanan: berikan Vitamin D3 minimal 2 jam sebelum atau 2 jam sesudah pemberian Thiazid.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin D32,3

Vitamin D3 dapat menyebabkan efek yang buruk seperti kebingungan, muntah, nafsu makan berkurang, buang air kecil berlebihan, merasa haus berlebihan, dan kelemahan otot apabila digunakan dalam dosis tinggi berkisar antara 300.000 hingga 600.000 IU/hari atau kadar 25-hydroxyvitamin D lebih dari 88 ng/ml. Penggunaan Vitamin D3 dosis tinggi harus dibatasi pada pasien yang berisiko hiperkalsemia akibat pengobatan osteoporosis. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk penggunaan Vitamin D.

Daftar Pustaka

  1. NIH. 2023. Vitamin D Deficiency is a Public Health Emergency Among Indonesian Children and Adolescents: a Systematic Review and Meta-analysis of Prevalence. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10073023/.
  2. NIH. 2024. Cholecalciferol. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549768/
  3. NIH. 2023. Vitamin D Deficiency. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532266/
  4. NIH. 2023. Vitamin D. Available at https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/.
  5. Aplikasi Lexicomp Version 7.5.4, Copyright 2023, Wolters Kluwer Clinical Drug Information, Inc.
  6. Pludowski, P dkk. 2023. Guidelines for Preventing and Treating Vitamin D Deficiency: A 2023 Update in Poland. Available at https://doi.org/10.3390/nu15030695.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *